DAFTA PUSTAKA
MAKALAH
KECERDASAN BUATAN
Diajukan Sebagai Tugas
Mata Kuliah
Kecerdasan Buatan
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika
dan Komputer
JURUSAN SISTEM INFORMASI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
Disusun Oleh :
MUHAMMAD FATHONI (13.03.1146)
Jurusan System Informasi
KALIMANTAN SELATAN
Banjarmasin,2013
Banjarmasin,2013
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadiran Allah SWT. Atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ” KECERDASAN BUATAN ” ini dengan baik.
Adapun
tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kecerdasan Buatan
. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Kami
menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini,
maka kami selaku penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun
untuk penyempurnaan makalah ini. kami akan terima dan menyambut dengan kerendahan hati. Atas saran
dan kritiknya kami ucapkan terima kasih.
Banjarmasin, 28 Oktober, 2013
Hormat Saya
Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar
Judul Makalah........................................................................................................................ i
Kata Pengantar.................................................................................................................................... ii
Daftar
Isi............................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ .1
1.1 Latar
Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................... 1
1.3 Batas
Masalah .......................................................................................................... 1
1.4 Manfaat
dan Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Artificial Intelegence (AI)/Kecerdasan Buatan ....................................................... 2
2.2 Perbandigan Kecerdasan Buatan Dengan Kecerdasan Alamiah ............................................... 3
2.3 Perbedaan Komputasi AI Dengan Proses Konvensional........................................................... 4
2.4 Lingkup Kecerdasan Buatan pada Aplikasi Komersial............................................................. 7
BAB III
PENUTUP.................................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 10
3.2 Saran...................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka........................................................................................................... 10
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kecerdasan
Buatan sebenarnya sudah dimulai sejak musim panas tahun 1956. pada waktu
itu sekelompok pakar komputer, pakar dan peneliti dari disiplin ilmu lain dari
berbagai akademi, industri serta berbagai kalangan berkumpul di Dartmouth
College untuk membahas potensi komputer dalam rangka menirukan atau
mensimulasi kepandaian manusia. Beberapa ilmuwan yang terlibat adalah Allen
Newel, Herbert Simon, Marvin Miskey, Oliver Selfridge,
dan John McCarthy.
Sejak saat itu,
para ahli mulai bekerja keras untuk membuat, mendiskusikan, merubah dan
mengembangkan sampai mencapai titik kemajuan yang penuh. Mulai dari
laboratorium sampai kepada pelaksanaan kerja nyata.
Pada mulanya
Kecerdasan Buatan hanya ada di universitas-universitas dan
laboratorium-laboratorium penelitian, dan hanya sedikit sekali – jika ada –
produk praktis yang sudah dikembangkan.
Menjelang akhir
tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an, mulai dikembangkan secara penuh dan
hasilnya secara berangsur-angsur mulai dipasarkan. Saat ini, sudah banyak hasil
penelitian yang sedang dan sudah dikonversikan menjadi produk nyata yang
membawa keuntungan bagi pemakainya.
1.2.
Rumusan Masalah
a. Perbandingan Kecerdasan Buatan
dengan kecerdasan Alamiah.
b. Perbedaan Komputasi AI dengan
Proses Konvensional.
1.3.
Batasan Masalah
Perbandingan Kecerdasan Buatan
dengan kecerdasan Alamiah dan Perbedaan Komputasi AI dengan Proses
Konvensional.
1.4.
Manfaat dan Tujuan
Mempelajari
pengertian dan konsep kecerdasan buatan (artificial intelligence) kemudian
menerapkannya dalam berbagai bidang disiplin ilmu dengan membentuk pemrograman
yang spesifik.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Artificial
Intelegence (AI) /Kecerdasan buatan
Dalam kamus, kecerdasan
didefinisikan sebagai kemampuan untuk memperoleh, mengerti dan menggunakan
pengetahuan atau kemampuan untuk melatih perkiraan dan pemikiran. Kecerdasan
adalah gabungan jumlah prestasi yang memberikan kita kemampuan mengingat.
Kecerdasan dimiliki seseorang yang pandai melaksanakan pengetahuan yang
dimilikinya. Jika seseorang memiliki banyak pengetahuan, tetapi ia tidak bisa
melaksanakan dalam praktek, maka ia tidak bisa digolongkan ke dalam
kecerdasan.dengan kata lain kecerdasanadalah kemampuan manusia untuk memperoleh
pengetahuan dan pandai melaksanakannya dalam praktek.
Kecerdasan buatan (artificial
intelligence) merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang
membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang
dilakukan manusia. Pada awal diciptakannya, komputer hanya difungsikan sebagai
alat hitung saja. Namun dalam perkembangannya maka peran komputer semakin
mendominasi kehidupan manusia. Agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik
manusia maka komputer juga harus dibekali pengetahuan dan mempunyai kemampuan
untuk menalar. Untuk itu, pada AI akan mencoba memberikan metode untuk
membekali komputer dengan kedua komponen tersebut agar komputer bisa menjadi
lebih pintar.
Adapun definisi kecerdasan buatan
menurut Paul Y. Gloess, adalah ilmu yang mempelajari bagaimana membuat suatu
mesin seolah-olah memiliki kecerdasan dalam memecahkan suatu masalah yang
diberikan kepadanya.
Ada beberapa pengertian kecerdasan
buatan antara lain :
1. Kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang
berhubungan dengan studi dan
kreasi sistem komputer yang mempertunjukkan beberapa bentuk
kecerdasan.
2. Sistem yang mempelajari konsep-konsep baru dan
tugas-tugas
3. Sistem yang dapat berfikir dan menarik kesimpulan yang
berguna bagi lingkungan
sekitar kita.
4. Sistem yang dapat mengerti bahasa dan memahami
pemandangan visual.
5. Sistem yang melakukan tipe-tipe yang lain seperti
prestasi yang membutuhkan
kecerdasan manusia.
pengertian kecerdasan buatan
dapat dipandang dari berbagai sudut pandang antara lain :
1. Sudut pandang kecerdasan
Kecerdasan buatan akan membuat mesin
menjadi “cerdas” (mampu berbuat seperti
apa yang dilakukan manusia).
2. Sudut pandang penelitian
Kecerdasan buatan adalah suatu studi
bagaimana membuat agar komputer dapat
melakukan sesuatu sebaik yang
dikerjakan manusia.
3. Sudut pandang bisnis
Kecerdasan buatan adalah kumpulan
peralatan yang sangat powerful dan metodologi
dalam menyelesaikan masalah-masalah
bisnis.
4. Sudut panadang pemrograman
Kecerdasan buatan meliputi studi
tentang pemrograman simbolik, penyelesaian
masalah (problem
solving) dan pencarian (searching),
Untuk melakukan aplikasi kecerdasan
buatan ada dua bagian utama yang sangat dibutuhkan yaitu:
a. Basis pengetahuan (knowledge base), berisi fakta-fakta,
teori, pemikiran dan
hubungan antara satu dengan lainnya.
b. Motor inferensi (inference engine), yaitu kemampuan
menarik kesimpulan
berdasarkan pengalaman.
2.2.
Perbandingan Kecerdasan Buatan dengan kecerdasan
Alamiah.
Ada beberapa keuntungan kecerdasan
buatan dibanding kecerdasan alamiah, yaitu:
1.Lebih Permanen
2.Memberikan kemudahan dalam
duplikasi dan penyebaran
3.Relatif lebih murah
dari kecerdasan alamiah
4.Konsisten dan teliti
5.Dapat didokumentasi
6.Dapat mengerjakan beberapa task dengan lebih
cepat dan lebih baik dibanding manusia.
Keuntungan kecerdasan alamiah
dibanding kecerdasan buatan :
1. Bersifat lebih kreatif.
2. Dapat melakukan proses pembelajaran
secara langsung , sementara AI harus mendapatkan masukan berupa symbol dan
representasi.
3. Focus yang luas referensi untuk
pengambilan keputusan, sebaliknya AI menggunakan fokus waktu yang sempit.
Komputer dapat digunakan untuk
mengumpulkan informasi tentang obyek, kegiatan (events), proses dan
dapat memproses sejumlah besar informasi dengan lebih efisien dari yang dapat
dikerjakan manusia. Namun di sisi lain, menusia dengan menggukan insting dapat
melakukan hal yang sulit diprogram pada komputer, yaitu kemampuan mengenali (recognize)
hubungan antara hal-hal tersebut, menilai kualitas dan menemukan palo yang
menjelaskan hubungan tersebut.
2.3. Perbedaan Komputasi AI dengan
Proses Konvensiona.
Data
yang diproses oleh komputer konvensional dapat dilihat pada table berikt ini:
Table 1.2 Pemrosesan data komputer
konvensional
Proses
|
Tugas
|
Kalkulasi
|
Mengerjakan operasi-operasi
matematis seperti: +, -, x, :, atau mencari akar persamaan, menyelesaikan
rumus/persamaan
|
Logika
|
Mengerjakan operasi logika seperti
and, or, invert
|
Penyimpanan
|
Menyimpan data dan gambar pada
file
|
Retrieve
|
Mengakses data yang disimpan pada
file
|
Translate
|
Mengonversi data dari satu bentuk
ke bentuk yang lain
|
Sort
|
Memeriksa data dan menampilkan
dalam urutan yang diinginkan
|
Edit
|
Melakukan perubahan, penambahan
penghapusan pada data
|
Monitor
|
Mengamati event eksternal dan
internal serta melakukan tindakan jika kondisi tertentu tercapai
|
Kontrol
|
Memberikan perintah atau
mengendalikan peralatan luar
|
Perbandingan antara AI dengan
pemrograman konvensional adalah seperti table berikut ini:
Table 1.3 Perbandingan AI dan pemrograman
konvensional
Dimensi
|
AI
|
Pemrograman
Konvensional
|
Processing
|
Simbolik
|
Algoritmik
|
Input
|
Tidak harus lengkap
|
Harus lengkap
|
Search
|
Heuristik
|
Algoritmik
|
Explanation
|
Tersedia
|
Tidak tersedia
|
Major interest
|
Pengetahuan
|
Data dan informasi
|
Struktur
|
Terpisah antara control dan
pengetahuan
|
kontrol terintegrasi dengan data
|
Output
|
Tidak harus lengkap
|
Harus lengkap
|
Maintenance dan
Update
|
Mudah Karena menggunakan
modul-modul
|
Umumnya susah dilakukan
|
Hardware
|
Workstation dan PC
|
Semua tipe
|
Kemampuan pemikiran
|
Terbatas tetapi dapat
Ditingkatkan
|
Tidak ada
|
Tambahan:
Persamaan dan
Perbedaan Konsep Komputasi Antara Kecerdasan Buatan dengan Komputasi
Konvensional
Konsep Kecerdasan Buatan
Ada beberapa konsep yang harus dipahami dalam
kecerdasan buatan, diantaranya:
1. Turing Test – Metode Pengujian
Kecerdasan.
Turing Test merupakan sebuah metode
pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing. Dalam konsep ini, penanya
akan diminta untuk membedakan yang mana merupakan jawaban manusia dan mana yang
merupakan jawaban komputer. Apabila tidak dapat membedakan, maka Turing
berpendapat bahwa mesin tersebut dapat di asumsikan CERDAS.
2. Pemprosesan Simbolik
Kompuer semula didesain untuk
pemprosesan numerik, sedangkan manusia dalam berfikir dan menyelesaikan masalah
lebih bersifat simbolik. Sifat penting dari AI adalah bagian dari ilmu komputer
yang melakukan proses secara simbolik dan non algoritmik dalam menyelesaikan
masalah.
3. Heuristic
Heuristic merupakan sustu strategi
untuk melakukan proses pencarian ruang problem secara selektif, yang memandu
proses pencarian yang kita lakukan sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan
sukses paling besar.
4. Penarikan Kesimpulan
(Inferencing)
AI mencoba membuat mesin memiliki
kemampuan berfikir atau mempertimbangkan (reasoning). kemampuan berfikir (
reasoning ) termasuk didalamnya proses penarikan kesimpulan (inferencing)
berdasarkan fakta- fakta dan aturan dengan menggunakan metode hueristik atau
pencarian lainnya.
5. Pencocokan Pola (Pattern
Matching)
AI bekerja dengan metode pencocokan
pola yang berusaha untuk menjelaskan objek, kejadian atau proses, dalam
hubungan logik atau komputasional.
Konsep Komputasi Konvensional
Program komputer konvensional
prosesnya berbasis algoritma, yakni formula matematis atau prosedur sekuensial
yang mengarah kepada suatu solusi. Algoritma tersebut dikonversi ke program
komputer yang memberitahu komputer secara pasti instruksi apa yang harus
dikerjakan. Algoritma yang dipakai kemudian menggunakan data seperti angka,
huruf, atau kata untuk menyelesaikan masalah.
Persamaannya :
1. Sama-sama mengolah simbol-simbol yang
dapat berupa huruf, kata, atau bilangan yang digunakan untuk
menggambarkan obyek, proses, dan saling hubungannya. Obyek
dapat berupa orang, benda, ide, pikiran, peristiwa atau pernyataan suatu fakta.
2. Menggunakan komputer digital untuk
melaksanakan operasi.
Perbedaanya :
KOMPUTASI KONVENSIONAL
|
KECERDASAN BUATAN
|
Menggunakan
fungsi otak manusia.
|
Meniru
beberapa fungsi otak manusia.
|
Komputer
diperintahkan untuk menyelesaikan suatu masalah.
|
Komputer
diberitahu tentang suatu masalah.
|
Hanya dapat
ditulis dalam bahasa pemrograman biasa seperti Assembler, C/C++, Fortran,
Basic dan Pascal.
|
Programnya
dapat ditulis dalam semua bahasa pemrograman termasuk bahasa pemrograman
khusus untuk aplikasi Kecerdasan Buatan seperti Prolog dan LISP.
|
Dapat
dijalankan pada semua jenis komputer tetapi tidak dibuatkan hardware khusus.
|
Dapat
dibuatkan hardware khusus dan dapat pula dijalankan pada semua jenis
komputer.
|
Komputer
diberikan data dan program yang berisi spesifikasi langkah demi
langkah bagaimana cara data itu digunakan dan diolah untuk menghasilkan
solusi.
|
Komputer
diberi pengetahuan tentang suatu wilayah subyek masalah tertentu
dengan ditambah kemampuan inferensi.
|
Didasarkan
pada suatu algoritma yang dapat berupa rumus matematika atau prosedur
berurutan yang tersusun jelas.
|
Didasarkan
pada repesentasi dan manipulasi simbol.
|
Pengolahan
obyek bersifat kwalitatif.
|
Pengolahan
obyek bersifat kwantitatif.
|
2.4.Lingkup Kecerdasan Buatan pada
Aplikasi Komersial
Makin pesatnya perkembangan
teknologi menyebabkan adanya perkembangan dan perluasan lingkup yang
membutuhkan kehadiran kecerdasan buatan. Karakteristik ‘cerdas’ sudah mulai
dibutuhkan di berbagai disiplin ilmu dan teknologi. Kecerdasan buatan tidak
hanya dominan di bidang ilmu komputer (informatika), namun juga sudah merambah
di berbagai disiplin ilmu yang lain. Irisan antara psikologi dan kecerdasan
buatan melahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama Cognition &
Psycolinguistics. Irisan antara teknik elektro dengan kecerdasan buatan
melahirkan berbagai ilmu seperti: pengolahan citra, teori kendali, pengenalan
pola dan robotika.
Adanya irisan penggunaan kecerdasan
buatan di berbagai disiplin ilmu tersebut menyebabkan cukup rumitya untuk
mengklasifikasikan kecerdasan buatan menurut disiplin ilmu yang menggunakannya.
Untuk memudahkan hal tersebut, maka pengklasifikasian lingkup kecerdasan buatan
didasarkan pada output yang diberikan yaitu aplikasi komersial (meskipun
sebenarnya kecerdasan buatan itu sendiri bukan merupakan medan komersial).
Lingkup utama dalam kecerdasan buatan adalah:
1) Sistem Pakar (Expert System).
Disini komputer digunakan sebagai
sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar. Dengan demikian komputer akan
memiliki keahlian untuk menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang
dimiliki oleh pakar.
2) Pengolahan Bahasa Alami
(Natural Language Processing).
Dengan pengolahan bahasa alami ini
diharapkan user dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan bahasa
sehari-hari.
3) Pengenalan Ucapan (Speech
Recognition).
Melalui pengenalan ucapan diharapkan
manusia dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan suara.
4) Robotika & Sistem Sensor
(Robotics & Sensory Systems).
5) Computer Vision,
mencoba untuk dapat
menginterpretasikan Gambar atau objek-objek tampak melalui komputer.
6) Intelligent Computer-Aided
Instruction.
Komputer dapat digunakan sebagai
tutor yang dapat melatih dan mengajar.
7) Game Playing.
1. AI (Artificial Intelligence) Pada
Robotika.
Saat ini, perkembangan teknologi
kecerdasan buatan telah digunakan di berbagai bidang dengan bermacam bentukan,
yang semuanya berusaha untuk membuat suatu program komputer yang dapat
berperilaku seperti yang dilakukan oleh pikiran manusia dengan tingkat
sensitifitas yang lebih baik dari pada computer yang ada pada saat ini,.
Kecerdasan berarti kemampuan untuk berpikir, berpengetahuan, bertindak, dan
berkomunikasi.Untuk bisa menggolongkan suatu sistem memiliki kecerdasan buatan
dibutuhkan batasan yang jelas tentang kemampuannya. Persoalan utamanya adalah
bagaimana menguji kemampuan berpikir dan berpengetahuan atas suatu system.
Karena itu kecerdasan buatan harus
didasarkan pada prinsip-prinsip teoretikal dan terapan yang menyangkut struktur
data yang digunakan dalam representasi pengetahuan (knowledge representation),
algoritma yang diperlukan dalam penerapan pengetahuan itu, serta bahasa dan
teknik pemrograman yang dipakai dalam implementasinya. Pada awal diciptakannya,
komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan
perkembangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan umat
manusia. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat hitung, lebih dari
itu, komputer diharapkan untuk dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala
sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia.
AI bukanlah sebuah perangkat
tambahan pada robot. Bentuknya lebih menyerupai program yang sangat kompleks
yang terdapat dalam system kendali sebuah robot. Kecerdasan Buatan (Artificial
Intelligence) dalam robotik adalah suatu algorithma (yang dipandang) cerdas
yang diprogramkan ke dalam kontroler robot.
Dengan adanya AI, maka sebuah robot
dapat berpikir menyerupai manusia normal. Meskipun kesempurnaannya belum dapat sepenuhnya
menyerupai manusia.Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam robotik
adalah suatu algorithma (yang dipandang) cerdas yang diprogramkan ke dalam
kontroler robot. Pengertian cerdas di sini sangat relatif, karena tergantung
dari sisi mana sesorang memandang.
2.Teknologi AI(Artificial
Intelligence)diterapkan Pada Robotika.
Robot adalah rekayasa teknologi
manusia yang sangat memukau. Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat
melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia,
ataupun menggunakan program yang
telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Robot biasanya digunakan
untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Biasanya
kebanyakan robot industri digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot
lainnya termasuk untuk pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan
luar angkasa, pertambangan, pekerjaan "cari dan tolong" (search and
rescue), dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini robot mulai memasuki pasaran
konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot
debu, dan pemotong rumput.
Saat ini sudah banyak teknologi
kecerdasan buatan yang dihasilkan dan dipakai oleh manusia. Misalnya saja pada
robot Asimo yang bisa menari dan berjalan, atau pada permainan komputer yang
dirancang untuk membuat manusia berpikir keras untuk mengalahkannya.
3.Sejarah Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan termasuk bidang
ilmu yang relatif muda. Pada tahun 1950-an para ilmuan dan peneliti mulai
memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan pekerjaannya seperti
yang bisa dikerjakan oleh manusia. Alan Turing seorang matematikawan dari
Inggris pertama kali mengusulkan adanya tes untuk melihat bisa tidaknya sebuah
mesin dikatakan cerdas. Hasil tes tes tersebut kemudian dikenal dengan Turing
Test, dimana si mesin tersebut menyamar seolah-olah sebagai seseorang di dalam
suatu permainan yang mampu memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan
yang diajukan. Turing beranggapan bahwa, jika mesin dapat membuat seseorang
percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat
dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layaknya manusia).
Kecerdasan buatan itu sendiri
dimunculkan oleh seorang profesor dari Massachusetts Institute of Technology
yang bernama John McCarthy pada tahun 1965 pada Dartmouth Conference yang
dihadiri oleh para peneliti AI. Pada kesempatan inilah para peneliti dsri
berbagai disiplin ilmu dan dari berbagai universitas, industri dan berbagai
kalangan lainnya bertemu untuk membahas karya mereka dan saling bertukar
pikiran. Pada konferensi tersebut juga didefinisikan tujuan utama dari
kecerdasan buatan yaitu mengetahui dan memodelkan proses-proses berfikir
manusia dan mendesain mesin agar dapat meniruka kelakuan manusia tersebut.
Sejak saat itulah sistem pemrograman berorientasi pada sistem kecerdasan buatan
mulai dicetuskan.
Beberapa program kecerdasan buatan
yang mulai dibuat pada tahun 1956 – 1966 antara lain :
1. Logic Theorist,
diperkenalkan pada Dartmouth Coference, program ini dapat
membuktikan teorema-teorema
matematika.
2. Sad Sam, diprogram oleh
Robert K. Linsay 91960). Program ini dapat mengetahui
kalimat-kalimat sederhana yang
ditulis dalam bahasa Inggris dan mampu memberikan
jawaban dari fakta-fakta yang
didengar dalam sebuah percakapan.
3. ELIZA, diprogram oleh Joseph
Weizenbaum(1967). Program ini mampu melakukan
terapi terhadap pasien dengan
memberikan beberapa pertanyaan.
Pada permulannya, kecerdasan buatan
hanya ada di universitas-universitas dan di laboratorium-laboratorium
penelitian dan hanya sedikit produk yang dihasilkan dan dikembangkan. Menjelang
akhir tahun 1970-an dan 1980-an mulai dikembangkan secara penuh dan hasilnya
berangsur-angsur mulai dipublikasikan di khalayak umum.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kecerdasan
buatan merupakan upa-bidang ilmu komputer (computer science) yang khusus
ditujukan untuk membuat perangkat lunak dan perangkat keras yang sepenuhnya
bisa menirukan beberapa fungsi otak manusia. Atau cabang ilmu komputer yang
mempelajari otomatisasi tingkah laku cerdas (intelligent).
Komputer dapat digunakan untuk
mengumpulkan informasi tentang obyek, kegiatan (events), proses dan
dapat memproses sejumlah besar informasi dengan lebih efisien dari yang dapat
dikerjakan manusia. Namun di sisi lain, menusia dengan menggukan insting dapat
melakukan hal yang sulit diprogram pada komputer, yaitu kemampuan mengenali (recognize)
hubungan antara hal-hal tersebut, menilai kualitas dan menemukan palo yang
menjelaskan hubungan tersebut.
Persamaan dan
Perbedaan Konsep Komputasi Antara Kecerdasan Buatan dengan Komputasi
Konvensional
Sama-sama
mengolah simbol-simbol yang dapat berupa huruf, kata, atau bilangan yang
digunakan untuk menggambarkan obyek, proses, dan saling
hubungannya. Obyek dapat berupa orang, benda, ide, pikiran, peristiwa atau
pernyataan suatu fakta.
Menggunakan
komputer digital untuk melaksanakan operasi.
3.2. Saran
Dalam hal ini proses pembelajaran
kecerdasan buatan kita harus banyak mengetahui teknik-teknik apa saja yang
harus digunakan dalam menyelesaikan sebuah masalah yang rumit menjadi sangat
detail dan memiliki aturan yang berlaku dalam membuat suatu
pendekatan-pendekatan pada saat kita berinteraksi dalam sebuah computer.
DAFTAR PUSTAKA
- Suparman,1991, Mengenal Artificial Intelligence, Andi Offset, Yogyakarta.
- Turban, E., 1992, Expert System and Applied Artificial Intelligence, Macmillan Publishing Company, New york.
- Rao, V.B., & Rao, H.V., 1993, Neural networks and Fuzzy Logic, Management Information Source, Inc., New York.
- Yan, J., Ryan, M., Power, J., 1994, Using Fuzzy Logic Towards Intelligent System, Prentice Hall, London.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar