Sabtu, 07 Desember 2013

contoh makalah untuk sbuah tugas mata kuliah



DAFTA PUSTAKA
MAKALAH KECERDASAN BUATAN

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah
Kecerdasan Buatan
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
JURUSAN SISTEM INFORMASI

Disusun Oleh :
MUHAMMAD FATHONI (13.03.1146)
Jurusan System Informasi


KALIMANTAN SELATAN
Banjarmasin,20
13


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadiran Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” KECERDASAN BUATAN ” ini dengan baik.

Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kecerdasan Buatan . Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, maka kami selaku penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk penyempurnaan makalah ini. kami akan terima dan  menyambut dengan kerendahan hati. Atas saran dan kritiknya kami ucapkan terima kasih.


Banjarmasin, 28 Oktober, 2013
                                                                                                       Hormat  Saya

                                                                                                                       
                                                                                                         Penyusun










DAFTAR ISI
Lembar Judul Makalah........................................................................................................................ i
Kata Pengantar.................................................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................................................ iii

BAB I        PENDAHULUAN........................................................................................................ .1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................... 1
1.3 Batas Masalah .......................................................................................................... 1
1.4 Manfaat dan Tujuan ................................................................................................. 1

BAB II       PEMBAHASAN.......................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Artificial Intelegence (AI)/Kecerdasan Buatan ....................................................... 2
2.2 Perbandigan Kecerdasan Buatan Dengan Kecerdasan Alamiah ............................................... 3
2.3 Perbedaan Komputasi AI Dengan Proses Konvensional........................................................... 4
2.4 Lingkup Kecerdasan Buatan pada Aplikasi Komersial............................................................. 7
                  
BAB III     PENUTUP.................................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 10
3.2 Saran...................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka........................................................................................................... 10















BAB I
PENDAHULUAN

1.1.             Latar Belakang
Kecerdasan Buatan sebenarnya sudah dimulai sejak musim panas tahun 1956. pada waktu itu sekelompok pakar komputer, pakar dan peneliti dari disiplin ilmu lain dari berbagai akademi, industri serta berbagai kalangan berkumpul di Dartmouth College untuk membahas potensi komputer dalam rangka menirukan atau mensimulasi kepandaian manusia. Beberapa ilmuwan yang terlibat adalah Allen Newel, Herbert Simon, Marvin Miskey, Oliver Selfridge, dan John McCarthy.
Sejak saat itu, para ahli mulai bekerja keras untuk membuat, mendiskusikan, merubah dan mengembangkan sampai mencapai titik kemajuan yang penuh. Mulai dari laboratorium sampai kepada pelaksanaan kerja nyata.
Pada mulanya Kecerdasan Buatan hanya ada di universitas-universitas dan laboratorium-laboratorium penelitian, dan hanya sedikit sekali – jika ada – produk praktis yang sudah dikembangkan.
Menjelang akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an, mulai dikembangkan secara penuh dan hasilnya secara berangsur-angsur mulai dipasarkan. Saat ini, sudah banyak hasil penelitian yang sedang dan sudah dikonversikan menjadi produk nyata yang membawa keuntungan bagi pemakainya.

1.2.            Rumusan Masalah
a. Perbandingan Kecerdasan Buatan dengan kecerdasan Alamiah.
b. Perbedaan Komputasi AI dengan Proses Konvensional.
1.3.            Batasan Masalah
Perbandingan Kecerdasan Buatan dengan kecerdasan Alamiah dan Perbedaan  Komputasi AI dengan Proses Konvensional.
1.4.            Manfaat dan Tujuan
Mempelajari pengertian dan konsep kecerdasan buatan (artificial intelligence) kemudian menerapkannya dalam berbagai bidang disiplin ilmu dengan membentuk pemrograman yang spesifik.






BAB II
 PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Artificial Intelegence (AI) /Kecerdasan buatan
Dalam kamus, kecerdasan didefinisikan sebagai kemampuan untuk memperoleh, mengerti dan menggunakan pengetahuan atau kemampuan untuk melatih perkiraan dan pemikiran. Kecerdasan adalah gabungan jumlah prestasi yang memberikan kita kemampuan mengingat. Kecerdasan dimiliki seseorang yang pandai melaksanakan pengetahuan yang dimilikinya. Jika seseorang memiliki banyak pengetahuan, tetapi ia tidak bisa melaksanakan dalam praktek, maka ia tidak bisa digolongkan ke dalam kecerdasan.dengan kata lain kecerdasanadalah kemampuan manusia untuk memperoleh pengetahuan dan pandai melaksanakannya dalam praktek.
Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia. Pada awal diciptakannya, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun dalam perkembangannya maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan manusia. Agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia maka komputer juga harus dibekali pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk menalar. Untuk itu, pada AI akan mencoba memberikan metode untuk membekali komputer dengan kedua komponen tersebut agar komputer bisa menjadi lebih pintar.
Adapun definisi kecerdasan buatan menurut Paul Y. Gloess, adalah ilmu yang mempelajari bagaimana membuat suatu mesin seolah-olah memiliki kecerdasan dalam memecahkan suatu masalah yang diberikan kepadanya.
Ada beberapa pengertian kecerdasan buatan antara lain :
1. Kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang berhubungan dengan studi dan
kreasi sistem komputer yang mempertunjukkan beberapa bentuk kecerdasan.
2. Sistem yang mempelajari konsep-konsep baru dan tugas-tugas
3. Sistem yang dapat berfikir dan menarik kesimpulan yang berguna bagi lingkungan
sekitar kita.
4. Sistem yang dapat mengerti bahasa dan memahami pemandangan visual.
5. Sistem yang melakukan tipe-tipe yang lain seperti prestasi yang membutuhkan
kecerdasan manusia.
       pengertian kecerdasan buatan dapat dipandang dari berbagai sudut pandang antara lain :
1. Sudut pandang kecerdasan
Kecerdasan buatan akan membuat mesin menjadi “cerdas” (mampu berbuat seperti
apa yang dilakukan manusia).
2.  Sudut pandang penelitian
Kecerdasan buatan adalah suatu studi bagaimana membuat agar komputer dapat
melakukan sesuatu sebaik yang dikerjakan manusia.

3. Sudut pandang bisnis
Kecerdasan buatan adalah kumpulan peralatan yang sangat powerful dan metodologi
dalam menyelesaikan masalah-masalah bisnis.
4. Sudut panadang pemrograman
Kecerdasan buatan meliputi studi tentang pemrograman simbolik, penyelesaian
masalah (problem solving) dan pencarian (searching),
Untuk melakukan aplikasi kecerdasan buatan ada dua bagian utama yang sangat dibutuhkan yaitu:
a. Basis pengetahuan (knowledge base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran dan
hubungan antara satu dengan lainnya.
b. Motor inferensi (inference engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan  
berdasarkan pengalaman.
2.2.      Perbandingan Kecerdasan Buatan dengan kecerdasan Alamiah.
Ada beberapa keuntungan kecerdasan buatan dibanding kecerdasan alamiah, yaitu:
 1.Lebih Permanen
 2.Memberikan kemudahan dalam duplikasi dan penyebaran
 3.Relatif  lebih murah dari kecerdasan alamiah
 4.Konsisten dan teliti
 5.Dapat didokumentasi
 6.Dapat mengerjakan beberapa task dengan lebih cepat dan lebih baik dibanding manusia.

Keuntungan kecerdasan alamiah dibanding kecerdasan buatan :
1.      Bersifat lebih kreatif.
2.      Dapat melakukan proses pembelajaran secara langsung , sementara AI harus mendapatkan masukan berupa symbol dan representasi.
3.      Focus yang luas referensi untuk pengambilan keputusan, sebaliknya AI menggunakan fokus waktu yang sempit.
Komputer dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang obyek, kegiatan (events), proses dan dapat memproses sejumlah besar informasi dengan lebih efisien dari yang dapat dikerjakan manusia. Namun di sisi lain, menusia dengan menggukan insting dapat melakukan hal yang sulit diprogram pada komputer, yaitu kemampuan mengenali (recognize) hubungan antara hal-hal tersebut, menilai kualitas dan menemukan palo yang menjelaskan hubungan tersebut.






2.3. Perbedaan Komputasi AI dengan Proses Konvensiona.
      Data yang diproses oleh komputer konvensional dapat dilihat pada table berikt ini:
     
Table 1.2 Pemrosesan data komputer konvensional
Proses
Tugas
Kalkulasi
Mengerjakan operasi-operasi matematis seperti: +, -, x, :, atau mencari akar persamaan, menyelesaikan rumus/persamaan
Logika
Mengerjakan operasi logika seperti and, or, invert
Penyimpanan
Menyimpan data dan gambar pada file
Retrieve
Mengakses data yang disimpan pada file
Translate
Mengonversi data dari satu bentuk ke bentuk yang lain
Sort
Memeriksa data dan menampilkan dalam urutan yang diinginkan
Edit
Melakukan perubahan, penambahan penghapusan pada data
Monitor
Mengamati event eksternal dan internal serta melakukan tindakan jika kondisi tertentu tercapai
Kontrol
Memberikan perintah atau mengendalikan peralatan luar

Perbandingan antara AI dengan pemrograman konvensional adalah seperti table berikut ini:
Table 1.3 Perbandingan AI dan pemrograman konvensional
Dimensi
AI
Pemrograman
Konvensional
Processing
Simbolik
Algoritmik
Input
Tidak harus lengkap
Harus lengkap
Search
Heuristik
Algoritmik
Explanation
Tersedia
Tidak tersedia
Major interest
Pengetahuan
Data dan informasi
Struktur
Terpisah antara control dan pengetahuan
kontrol terintegrasi dengan data
Output
Tidak harus lengkap
Harus lengkap
Maintenance dan
Update
Mudah Karena menggunakan modul-modul
Umumnya susah dilakukan
Hardware
Workstation dan PC
Semua tipe
Kemampuan pemikiran
Terbatas tetapi dapat
Ditingkatkan
Tidak ada


Tambahan:
Persamaan dan Perbedaan Konsep Komputasi Antara Kecerdasan Buatan dengan Komputasi Konvensional
         Konsep Kecerdasan Buatan
 Ada beberapa konsep yang harus dipahami dalam kecerdasan buatan, diantaranya:
1. Turing Test – Metode Pengujian Kecerdasan.
Turing Test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing. Dalam konsep ini, penanya akan diminta untuk membedakan yang mana merupakan jawaban manusia dan mana yang merupakan jawaban komputer. Apabila tidak dapat membedakan, maka Turing berpendapat bahwa mesin tersebut dapat di asumsikan CERDAS.
2. Pemprosesan Simbolik
Kompuer semula didesain untuk pemprosesan numerik, sedangkan manusia dalam berfikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat simbolik. Sifat penting dari AI adalah bagian dari ilmu komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non algoritmik dalam menyelesaikan masalah.

3. Heuristic
Heuristic merupakan sustu strategi untuk melakukan proses pencarian ruang problem secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.
4. Penarikan Kesimpulan (Inferencing)
AI mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berfikir atau mempertimbangkan (reasoning). kemampuan berfikir ( reasoning ) termasuk didalamnya proses penarikan kesimpulan (inferencing) berdasarkan fakta- fakta dan aturan dengan menggunakan metode hueristik atau pencarian lainnya.
5. Pencocokan Pola (Pattern Matching)
AI bekerja dengan metode pencocokan pola yang berusaha untuk menjelaskan objek, kejadian atau proses, dalam hubungan logik atau komputasional.
Konsep Komputasi Konvensional
Program komputer konvensional prosesnya berbasis algoritma, yakni formula matematis atau prosedur sekuensial yang mengarah kepada suatu solusi. Algoritma tersebut dikonversi ke program komputer yang memberitahu komputer secara pasti instruksi apa yang harus dikerjakan. Algoritma yang dipakai kemudian menggunakan data seperti angka, huruf, atau kata untuk menyelesaikan masalah.

Persamaannya :
1.      Sama-sama mengolah simbol-simbol yang dapat berupa huruf, kata, atau bilangan yang digunakan untuk menggambarkan obyek, proses, dan saling hubungannya. Obyek dapat berupa orang, benda, ide, pikiran, peristiwa atau pernyataan suatu fakta.
2.      Menggunakan komputer digital untuk melaksanakan operasi.

Perbedaanya :

KOMPUTASI KONVENSIONAL
KECERDASAN BUATAN
Menggunakan fungsi otak manusia.
Meniru beberapa fungsi otak manusia.
Komputer diperintahkan untuk  menyelesaikan suatu masalah.
Komputer diberitahu tentang suatu masalah.
Hanya dapat ditulis dalam bahasa pemrograman biasa seperti Assembler, C/C++, Fortran, Basic dan Pascal.
Programnya dapat ditulis dalam semua bahasa pemrograman termasuk bahasa pemrograman khusus untuk aplikasi Kecerdasan Buatan seperti Prolog dan LISP.
Dapat dijalankan pada semua jenis komputer tetapi tidak dibuatkan hardware  khusus.
Dapat dibuatkan hardware khusus dan dapat pula dijalankan pada semua jenis komputer.
Komputer diberikan data dan program yang berisi spesifikasi langkah demi langkah bagaimana cara data itu digunakan dan diolah untuk menghasilkan solusi.
Komputer diberi pengetahuan tentang suatu wilayah subyek masalah tertentu dengan ditambah kemampuan inferensi.
Didasarkan pada suatu algoritma yang dapat berupa rumus matematika atau prosedur berurutan yang tersusun jelas.
Didasarkan pada repesentasi dan manipulasi simbol.
Pengolahan obyek bersifat kwalitatif.
Pengolahan obyek bersifat kwantitatif.





2.4.Lingkup Kecerdasan Buatan pada Aplikasi Komersial
Makin pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan adanya perkembangan dan perluasan lingkup yang membutuhkan kehadiran kecerdasan buatan. Karakteristik ‘cerdas’ sudah mulai dibutuhkan di berbagai disiplin ilmu dan teknologi. Kecerdasan buatan tidak hanya dominan di bidang ilmu komputer (informatika), namun juga sudah merambah di berbagai disiplin ilmu yang lain. Irisan antara psikologi dan kecerdasan buatan melahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama Cognition & Psycolinguistics. Irisan antara teknik elektro dengan kecerdasan buatan melahirkan berbagai ilmu seperti: pengolahan citra, teori kendali, pengenalan pola dan robotika.
                                              
Adanya irisan penggunaan kecerdasan buatan di berbagai disiplin ilmu tersebut menyebabkan cukup rumitya untuk mengklasifikasikan kecerdasan buatan menurut disiplin ilmu yang menggunakannya. Untuk memudahkan hal tersebut, maka pengklasifikasian lingkup kecerdasan buatan didasarkan pada output yang diberikan yaitu aplikasi komersial (meskipun sebenarnya kecerdasan buatan itu sendiri bukan merupakan medan komersial). Lingkup utama dalam kecerdasan buatan adalah:
1) Sistem Pakar (Expert System).
Disini komputer digunakan sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar. Dengan demikian komputer akan memiliki keahlian untuk menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki oleh pakar.
2) Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing).
Dengan pengolahan bahasa alami ini diharapkan user dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
3) Pengenalan Ucapan (Speech Recognition).
Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan suara.
4) Robotika & Sistem Sensor (Robotics & Sensory Systems).
5) Computer Vision,
mencoba untuk dapat menginterpretasikan Gambar atau objek-objek tampak melalui komputer.

6) Intelligent Computer-Aided Instruction.
Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.
7) Game Playing.

1. AI (Artificial Intelligence) Pada Robotika.
Saat ini, perkembangan teknologi kecerdasan buatan telah digunakan di berbagai bidang dengan bermacam bentukan, yang semuanya berusaha untuk membuat suatu program komputer yang dapat berperilaku seperti yang dilakukan oleh pikiran manusia dengan tingkat sensitifitas yang lebih baik dari pada computer yang ada pada saat ini,. Kecerdasan berarti kemampuan untuk berpikir, berpengetahuan, bertindak, dan berkomunikasi.Untuk bisa menggolongkan suatu sistem memiliki kecerdasan buatan dibutuhkan batasan yang jelas tentang kemampuannya. Persoalan utamanya adalah bagaimana menguji kemampuan berpikir dan berpengetahuan atas suatu system.
Karena itu kecerdasan buatan harus didasarkan pada prinsip-prinsip teoretikal dan terapan yang menyangkut struktur data yang digunakan dalam representasi pengetahuan (knowledge representation), algoritma yang diperlukan dalam penerapan pengetahuan itu, serta bahasa dan teknik pemrograman yang dipakai dalam implementasinya. Pada awal diciptakannya, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan umat manusia. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat hitung, lebih dari itu, komputer diharapkan untuk dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia.

AI bukanlah sebuah perangkat tambahan pada robot. Bentuknya lebih menyerupai program yang sangat kompleks yang terdapat dalam system kendali sebuah robot. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam robotik adalah suatu algorithma (yang dipandang) cerdas yang diprogramkan ke dalam kontroler robot.

Dengan adanya AI, maka sebuah robot dapat berpikir menyerupai manusia normal. Meskipun kesempurnaannya belum dapat sepenuhnya menyerupai manusia.Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam robotik adalah suatu algorithma (yang dipandang) cerdas yang diprogramkan ke dalam kontroler robot. Pengertian cerdas di sini sangat relatif, karena tergantung dari sisi mana sesorang memandang.

2.Teknologi AI(Artificial Intelligence)diterapkan Pada Robotika.
Robot adalah rekayasa teknologi manusia yang sangat memukau. Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia,
ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Robot biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot industri digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot lainnya termasuk untuk pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan, pekerjaan "cari dan tolong" (search and rescue), dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini robot mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu, dan pemotong rumput.
Saat ini sudah banyak teknologi kecerdasan buatan yang dihasilkan dan dipakai oleh manusia. Misalnya saja pada robot Asimo yang bisa menari dan berjalan, atau pada permainan komputer yang dirancang untuk membuat manusia berpikir keras untuk mengalahkannya.
3.Sejarah Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan termasuk bidang ilmu yang relatif muda. Pada tahun 1950-an para ilmuan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia. Alan Turing seorang matematikawan dari Inggris pertama kali mengusulkan adanya tes untuk melihat bisa tidaknya sebuah mesin dikatakan cerdas. Hasil tes tes tersebut kemudian dikenal dengan Turing Test, dimana si mesin tersebut menyamar seolah-olah sebagai seseorang di dalam suatu permainan yang mampu memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan. Turing beranggapan bahwa, jika mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layaknya manusia).

 Kecerdasan buatan itu sendiri dimunculkan oleh seorang profesor dari Massachusetts Institute of Technology yang bernama John McCarthy pada tahun 1965 pada Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para peneliti AI. Pada kesempatan inilah para peneliti dsri berbagai disiplin ilmu dan dari berbagai universitas, industri dan berbagai kalangan lainnya bertemu untuk membahas karya mereka dan saling bertukar pikiran. Pada konferensi tersebut juga didefinisikan tujuan utama dari kecerdasan buatan yaitu mengetahui dan memodelkan proses-proses berfikir manusia dan mendesain mesin agar dapat meniruka kelakuan manusia tersebut. Sejak saat itulah sistem pemrograman berorientasi pada sistem kecerdasan buatan mulai dicetuskan.
Beberapa program kecerdasan buatan yang mulai dibuat pada tahun 1956 – 1966 antara lain :
1. Logic Theorist, diperkenalkan pada Dartmouth Coference, program ini dapat
membuktikan teorema-teorema matematika.
2. Sad Sam, diprogram oleh Robert K. Linsay 91960). Program ini dapat mengetahui
kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa Inggris dan mampu memberikan
jawaban dari fakta-fakta yang didengar dalam sebuah percakapan.
3. ELIZA, diprogram oleh Joseph Weizenbaum(1967). Program ini mampu melakukan
terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan.
Pada permulannya, kecerdasan buatan hanya ada di universitas-universitas dan di laboratorium-laboratorium penelitian dan hanya sedikit produk yang dihasilkan dan dikembangkan. Menjelang akhir tahun 1970-an dan 1980-an mulai dikembangkan secara penuh dan hasilnya berangsur-angsur mulai dipublikasikan di khalayak umum.


















BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
      Kecerdasan buatan merupakan upa-bidang ilmu komputer (computer science) yang khusus ditujukan untuk membuat perangkat lunak dan perangkat keras yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi otak manusia. Atau cabang ilmu komputer yang mempelajari otomatisasi tingkah laku cerdas (intelligent).
Komputer dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang obyek, kegiatan (events), proses dan dapat memproses sejumlah besar informasi dengan lebih efisien dari yang dapat dikerjakan manusia. Namun di sisi lain, menusia dengan menggukan insting dapat melakukan hal yang sulit diprogram pada komputer, yaitu kemampuan mengenali (recognize) hubungan antara hal-hal tersebut, menilai kualitas dan menemukan palo yang menjelaskan hubungan tersebut.
Persamaan dan Perbedaan Konsep Komputasi Antara Kecerdasan Buatan dengan Komputasi Konvensional
Sama-sama mengolah simbol-simbol yang dapat berupa huruf, kata, atau bilangan yang digunakan untuk menggambarkan obyek, proses, dan saling hubungannya. Obyek dapat berupa orang, benda, ide, pikiran, peristiwa atau pernyataan suatu fakta.
Menggunakan komputer digital untuk melaksanakan operasi.

3.2.  Saran
Dalam hal ini proses pembelajaran kecerdasan buatan kita harus banyak mengetahui teknik-teknik apa saja yang harus digunakan dalam menyelesaikan sebuah masalah yang rumit menjadi sangat detail dan memiliki aturan yang berlaku dalam membuat suatu pendekatan-pendekatan pada saat kita berinteraksi dalam sebuah computer.




DAFTAR PUSTAKA
  1. Suparman,1991, Mengenal Artificial Intelligence, Andi Offset, Yogyakarta.
  2. Turban, E., 1992, Expert System and Applied Artificial Intelligence, Macmillan Publishing Company, New york.
  3. Rao, V.B., & Rao, H.V., 1993, Neural networks and Fuzzy Logic, Management Information Source, Inc., New York.
  4. Yan, J., Ryan, M., Power, J., 1994, Using Fuzzy Logic Towards Intelligent System, Prentice Hall, London.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar